ABSTRAK
Penelitian ini diawali dengan adanya regulasi Permenkes RI
No.246/Menkes/Per/V/1990 ke Permenkes RI No. 06 tahun 2012 tentang Obat Tradisional
dan Pendaftaran Obat Tradisional banyak pelaku usaha obat tradisional mendapatkan
dampak yang besar, mulai dari meningkatnya jumlah investasi, harga pokok produksi, dan
menurunnya omset bahkan mengancam terjadinya kebangkrutan. Dalam pembangunan
ekonomi Indonesia Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dianggap sektor yang
berperan penting. Sebagaian besar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terutama
obat tradisional dalam usahanya bersifat produk rumahan. Melihat hal ini diperlukan peran
pemerintah dalam melindungi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui hukum
nasional.
Permasalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah: Bagaimana jaminan
perlindungan hukum dan upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam memberikan
perlindungan hukum bagi pengembangan usaha obat tradisional.
Tujuan penulisan hukum dalam skripsi ini adalah: Menjelaskan bentuk jaminan
perlindungan hukum dalam kondisi ideal, kondisi riil, dan upaya-upaya bagaimana jaminan
hukum bagi pengembangan usaha obat tradisional dalam menghadapi persaingan usaha.
Penelitian hukum ini menggunakan metode pendekatan yuridis sosiologis. Dimana
pengumpulan data untuk memecahkan masalah dalam penelitian ini diperoleh melalui
wawancara dengan pihak-pihak terkait dengan pelaku usaha obat tradisional serta melihat
realita pelaksanaannya di perusahaan. Dan metode analisis data yang dipergunakan adalah
deskriptif kualitatif, dimana penulis mendeskripsikan secata sistematis data-data yang
diperoleh dengan menekankan pada mutu data secara substansial dan tidak berbentuk angka, lalu ditarik kesimpulan, berdasarkan dari hasil penelitian, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
Rekomendasi dari penelitian hukum ini adalah: melaksanakan yudicial preview
dalam pembentukan perundang-undangan sehingga tidak terjadi pertentangan dengan
perundang-undangan yang sederajat atau yang lebih tinggi. Pemerintah diharapkan berperan
besar memberikan perlindungan preventif dan represif secara subtansi. Dan bila terjadi
kerugian maka para pelaku usaha obat tradisional mengetahui upaya represif yang dapat
ditempuh sebagai bentuk perlindungan yang didapatkan.